Halo semuanya ;D apakah kalian
pernah mendengar tentang bakteri Klebsiella?
bakteri ini bersifat oportunistik. Nah dari pada penasaran, disini nih kalian
bisa baca informasinya ^^/
Spesies Klebsiella ini cukup
banyak loh teman, tapi untuk saat ini yang mau dibahas khusus merujuk ke
spesies Klebsiella pneumoniae.
Apa itu Klebsiella pneumoniae?
Suatu
hari, di Jerman ditemukan seseorang yang meninggal karena penyakit pneumonia.
Lalu, Mr. Carl Friedlander bertanya-tanya makhluk apa yang menyebabkan
penyakit ini? Dengan segala kecerdasan dan kesabaranya akhirnya Dia mengetahui
ternyata ada bakteri Klebsiella
pneumoniae. Bakteri ini juga punya nama eksis
bakteri Friedlander karena yang menemukannya Mr.Carl Friedlander.
Bakteri
ini bentuk nya basil, bersifat oportunistik, non motil (tidak bergerak), ukuran 0,5 – 1,5 x 1 – 2 ยต,
mempunyai selubung polisakarida, dan fakultatif anaerob (Dokter.com, 2014).
Klasifikasi
bakteri Klebsiella pneumoniae
Kingdom:Bacteria
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Orde:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Klebsiella
Species:Klebsiella pneumoniae
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Orde:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Klebsiella
Species:Klebsiella pneumoniae
Dimana habitat Klebsiella
pneumoniae?
Ditemukan di saluran pencernaan,
mulut, kulit tetapi habitat aslinya di tanah. Klebsiella ini jadi patoghen
karena “tersesat” di paru-paru (Pertiwi W. 2009).
Kapan Klebsiella pneumoniae
merugikan dan menguntungkan?
Awalnya Klebsiella ini kan hidup
di tanah lalu bisa masuk ke saluran pencernaan, mulut, serta kulit lewat air
tanah. Nah dengan melihat peluang ini, pasti lebih mudah untuk nya mendapatkan
nutrisi maka dari itu dijuluki “oportunis”. Di saluran pencernaan Klebsiella
memiliki manfaat untuk memfermentasikan laktosa di produk akhirnya. Sangat baik
bukan?
Tapi lain halnya
jika masuk ke saluran pernafasan, maka menyebabkan penyakit pneumonia yaitu
penyakit saluran napas bawah (lower respiratory tract (LRT)) akut,
biasanya disebabkan oleh infeksi (Jeremy, 2007).
Bagaimana caranya Klebsiella
pneumoniae menyebabkan penyakit pneumonia?
Paru-paru
memiliki mekanisme pertahanan dengan mikroorganisme yang terhirup dengan releks
batuk, sistem mukosilier, dan fagositosis. Saat mekanisme ini tidak berjalan baik
maka jumlah bakteri semakin meningkat dan saat konsentrasi yang cukup, bakteri
masuk ke saluran pernapasan bawah dan paru-paru. Kemudian terjadi pembengkakan
pada lobus paru-paru sehingga ukuran lobus kanan/ kiri nya tidak sama besar.
(blogkesehatan.net, 2012).
Kenapa
Klebsiella bersifat merugikan untuk saluran pernapasan? Apa yang dimiliki
Klebsiella pneumoniae?
Bakteri
ini punya dua tipe antigen pada permukaan selnya:
1.
Antigen
O adalah lipopolisakarida yang punya 9 varietas
2.
Antigen
K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dan 80 varietas
Antigen
ini membuat patoghen Klebsiella meningkat. Selain itu punya enzim ESBL
(Extended Spektrum Beta Lactamase) yang mampu resisten terhadap antibiotik.
Bakteri Klebsiella ialah bakteri
enterik (hidup di saluran pencernaan), bakteri ini memiliki aktivitas katalase yang
memfermentasikan gula (laktosa) menjadi produk akhirnya.
Bagaimana solusi pathogen
Klebsiella pneumoniae?
Bakteri ini sangat tahan
terhadap antibiotik. Obat-obat ini dapat dijadikan sebagai monoterapi, yaitu aminoglikosida (menghambat pembnetukan
protein bakteri) dan sefalosporin (menganggu pembentukan dinding sel bakteri)
(Hanifah,2013).
Siapa
yang bisa menerapkan solusi terhadap pathogen Klebsiella pneumoniae?
Seorang
dokter yang mengerti tentang gejala pasiennya, dan menyerang bagian mana si
bakteri Klebsiella ini. Tentunya, tak lupa juga dari diri sendiri yang lebih
hati-hati untuk mencegah pneumonia ini. Dengan cara :
1.
Memakai
masker jika interakasi dengan orang yang terkena pneumonia
2.
Cuci
tangan setelah melakukan aktivitas dari manapun (terlebih lagi jika dari rumah
sakit)
Daftar Pustaka
Carpenter,
J.L.Klebsiella pulmonary
infections: occurrence at one medical center and review, Rev
Infect Dis. 1990.
Jawetz, E.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. 1996
Rahardja, F.Efek Kombinasi Ampisilin dan Klorampenikol Terhadap Streptococcuspneumoniae
dan Klebsiella pneumonia. Bandung : Departemen Farmasi ITB. 2006.
Hanifah. Berbagai Macam
Antibiotik beserta Manfaat dan Efek Sampingnya. http://artikel_detail-88238-Kesehatan-Berbagai Macam Antibiotik beserta Manfaat dan Efek
Sampingnya.html, 2013. Diakses pada tanggal 5
Juni 2015 pukul 22.30 WIB
Pertiwi W. Sensitivitas dan Spesifisitas metode Dot Blot menggunakan Antigen Outer Membrane Protein Klebsiella pneumoniae yang Direspon Secretory-Immunoglobulin A Sputum Penderita Terinfeksi Klebsiella pneumoniae. http://jurnalrespirologi.org , 2009. Diakses pada tanggal 5 Juni 2015 pukul 22.37 WIB
Anonim.
Gejala dan Pengobatan Infeksi Bakteri Klebsiella pneumoniae. http://doktersehat.com , 2014. Diakses pada
tanggal 6 Juni 2015 pukul 11:53 WIB