Halo semuanya ;D apakah kalian
pernah mendengar tentang bakteri Klebsiella?
bakteri ini bersifat oportunistik. Nah dari pada penasaran, disini nih kalian
bisa baca informasinya ^^/
Spesies Klebsiella ini cukup
banyak loh teman, tapi untuk saat ini yang mau dibahas khusus merujuk ke
spesies Klebsiella pneumoniae.
Apa itu Klebsiella pneumoniae?
Suatu
hari, di Jerman ditemukan seseorang yang meninggal karena penyakit pneumonia.
Lalu, Mr. Carl Friedlander bertanya-tanya makhluk apa yang menyebabkan
penyakit ini? Dengan segala kecerdasan dan kesabaranya akhirnya Dia mengetahui
ternyata ada bakteri Klebsiella
pneumoniae. Bakteri ini juga punya nama eksis
bakteri Friedlander karena yang menemukannya Mr.Carl Friedlander.
Bakteri
ini bentuk nya basil, bersifat oportunistik, non motil (tidak bergerak), ukuran 0,5 – 1,5 x 1 – 2 ยต,
mempunyai selubung polisakarida, dan fakultatif anaerob (Dokter.com, 2014).
Klasifikasi
bakteri Klebsiella pneumoniae
Kingdom:Bacteria
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Orde:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Klebsiella
Species:Klebsiella pneumoniae
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Orde:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Klebsiella
Species:Klebsiella pneumoniae
Dimana habitat Klebsiella
pneumoniae?
Ditemukan di saluran pencernaan,
mulut, kulit tetapi habitat aslinya di tanah. Klebsiella ini jadi patoghen
karena “tersesat” di paru-paru (Pertiwi W. 2009).
Kapan Klebsiella pneumoniae
merugikan dan menguntungkan?
Awalnya Klebsiella ini kan hidup
di tanah lalu bisa masuk ke saluran pencernaan, mulut, serta kulit lewat air
tanah. Nah dengan melihat peluang ini, pasti lebih mudah untuk nya mendapatkan
nutrisi maka dari itu dijuluki “oportunis”. Di saluran pencernaan Klebsiella
memiliki manfaat untuk memfermentasikan laktosa di produk akhirnya. Sangat baik
bukan?
Tapi lain halnya
jika masuk ke saluran pernafasan, maka menyebabkan penyakit pneumonia yaitu
penyakit saluran napas bawah (lower respiratory tract (LRT)) akut,
biasanya disebabkan oleh infeksi (Jeremy, 2007).
Bagaimana caranya Klebsiella
pneumoniae menyebabkan penyakit pneumonia?
Paru-paru
memiliki mekanisme pertahanan dengan mikroorganisme yang terhirup dengan releks
batuk, sistem mukosilier, dan fagositosis. Saat mekanisme ini tidak berjalan baik
maka jumlah bakteri semakin meningkat dan saat konsentrasi yang cukup, bakteri
masuk ke saluran pernapasan bawah dan paru-paru. Kemudian terjadi pembengkakan
pada lobus paru-paru sehingga ukuran lobus kanan/ kiri nya tidak sama besar.
(blogkesehatan.net, 2012).
Kenapa
Klebsiella bersifat merugikan untuk saluran pernapasan? Apa yang dimiliki
Klebsiella pneumoniae?
Bakteri
ini punya dua tipe antigen pada permukaan selnya:
1.
Antigen
O adalah lipopolisakarida yang punya 9 varietas
2.
Antigen
K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dan 80 varietas
Antigen
ini membuat patoghen Klebsiella meningkat. Selain itu punya enzim ESBL
(Extended Spektrum Beta Lactamase) yang mampu resisten terhadap antibiotik.
Bakteri Klebsiella ialah bakteri
enterik (hidup di saluran pencernaan), bakteri ini memiliki aktivitas katalase yang
memfermentasikan gula (laktosa) menjadi produk akhirnya.
Bagaimana solusi pathogen
Klebsiella pneumoniae?
Bakteri ini sangat tahan
terhadap antibiotik. Obat-obat ini dapat dijadikan sebagai monoterapi, yaitu aminoglikosida (menghambat pembnetukan
protein bakteri) dan sefalosporin (menganggu pembentukan dinding sel bakteri)
(Hanifah,2013).
Siapa
yang bisa menerapkan solusi terhadap pathogen Klebsiella pneumoniae?
Seorang
dokter yang mengerti tentang gejala pasiennya, dan menyerang bagian mana si
bakteri Klebsiella ini. Tentunya, tak lupa juga dari diri sendiri yang lebih
hati-hati untuk mencegah pneumonia ini. Dengan cara :
1.
Memakai
masker jika interakasi dengan orang yang terkena pneumonia
2.
Cuci
tangan setelah melakukan aktivitas dari manapun (terlebih lagi jika dari rumah
sakit)
Daftar Pustaka
Carpenter,
J.L.Klebsiella pulmonary
infections: occurrence at one medical center and review, Rev
Infect Dis. 1990.
Jawetz, E.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. 1996
Rahardja, F.Efek Kombinasi Ampisilin dan Klorampenikol Terhadap Streptococcuspneumoniae
dan Klebsiella pneumonia. Bandung : Departemen Farmasi ITB. 2006.
Hanifah. Berbagai Macam
Antibiotik beserta Manfaat dan Efek Sampingnya. http://artikel_detail-88238-Kesehatan-Berbagai Macam Antibiotik beserta Manfaat dan Efek
Sampingnya.html, 2013. Diakses pada tanggal 5
Juni 2015 pukul 22.30 WIB
Pertiwi W. Sensitivitas dan Spesifisitas metode Dot Blot menggunakan Antigen Outer Membrane Protein Klebsiella pneumoniae yang Direspon Secretory-Immunoglobulin A Sputum Penderita Terinfeksi Klebsiella pneumoniae. http://jurnalrespirologi.org , 2009. Diakses pada tanggal 5 Juni 2015 pukul 22.37 WIB
Anonim.
Gejala dan Pengobatan Infeksi Bakteri Klebsiella pneumoniae. http://doktersehat.com , 2014. Diakses pada
tanggal 6 Juni 2015 pukul 11:53 WIB
bagus sekali artikelmu tentang bakteri penyebab penyakit pada paru-paru. saya ingin menambahkan informasi bahwa ada jenis bakteri yang carbapenem-resistant Enterobacteriaceae yaitu Klebsiella dan Escherichia coli (E. coli) yang termasuk kedalam infeksi kuman yang berbahaya dan sulit diobati. silahkan baca informasi selengkapnya --> http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.cdc.gov/hai/organisms/cre/index.html&usg=ALkJrhjSZ-8p9s8mKvRtGVq1qGt76GOqww
BalasHapusTerima kasih kak firdahni atas tambahan artikel nya :D
HapusIya saya setuju tentang informasi bahwa Enterobacteria ini ialah infeksi kuman yang sulit diobati karena adanya Antigen O dan Antigen K serta enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase). Sehingga bakteri melakukan perlawanan terhdaap antibiotik dgn cara:
1. Enzim degradasi atau modifikasi seperti lactamaces beta danvaminoglikosida transferases menginaktivasi antibiotik
2. Mengecoh antibiotik agar terjadi perubahan target
3. Munculnya suatu jalur bypass yang tidak dihambat oleh antibiotik
Sumber : http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/
wow artikelnya sangat menarik ya,, ternyata sangat banyak sekali bakteri yang menyukai organ tubuh kita :D... sedikit tambahan aja ya,,, ternyata bakteri ini juga menyebabkan penyakit pada ikan loh
BalasHapushttp://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11983/C09dwi.pdf?sequence=2
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=157365&val=1008&title=IDENTIFIKASI%20BAKTERI%20AEROB%20PADA%20PENDERITA%20BATUK%20BERDAHAK%20DI%20POLIKLINIK%20INTERNA%20BLU%20RSUP%20PROF.%20dr.%20R.%20D.%20KANDOU%20MANADO
Terima kasih kak Anggit tambahannya :D
Hapusmemang benar Kak, setelah saya baca dr sumber http://ik.pom.go.id/v2014/artikel/Mengenallebihjauhskrombotoksin.pdf
Bakteri yang hadir dalam usus dan insang ikan salah satunya Klebsiella pneumoniae yang memiliki enzim histidine decarboxylase yang dapat merubah asam amino histidin pada ikan menjadi histamin pada kondisi hangat (maksimum produksi histamin
yang tercatat pada suhu 20 - 30 celcius), Histamin ini ialah racun pada ikan, kemudian saat manusia memakan ikan yang memiliki histamin ini, manusia juga akan keracunan
terimakasih audina atas pemaparan tentang bakteri K.Pneumoniae
BalasHapushanya ingin menambahkan saja ya audina bahwa ada berita baru-baru ini tentang bakteri K.Pneumoniae menimbulkan abses hati pyogenic (PLA) endophthalmitis atau meningitis, muncul di Taiwan dan negara-negara asia lainnya, dan juga di benua lain. Hal ini bias dilihat selengkapnya di link berikut ya audina http://www.academia.edu/9374186/Klebsiella_pneumoniae_b
disini juga dijelaska factor-faktor yang terlibat dalam virulensi K.Pnemoniae.
terima kasih, semoga bermanfaat :)
Terima kasih sekali info terkini nya euis :D
HapusIya saya setuju dgn hal itu, bahwa tidak tertutup kemungkinan jika K.pneumonia ini "tersesat" juga di hati
Terima kasih euis ;)
Trimakasih au artikelnya bagus, membuat kita lebih berhati-hati lagi dan menjaga kesehatan. Saya akan menambahkan informasi ternyata Disebagian wilayah dunia, bakteri Klebsiella pneumonia merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia pada orangua. Penelitian yang dilakukan di Malaysia dan Jepang memperkirakan, penyebaran penyakit yang disebabkan bakteri ini sangat cepat. Bisa dikatakan hampir sama dengan penyebaran pada penyakit influenza yang sangat cepat penyebarannya.
BalasHapushttp://www.anneahira.com/bakteri.htm
Terima kasih syifa utk penambahan informasi nya :D
HapusIya saya setuju syifa, K.pneumoniae ini bisa menyerang orang tua, karena bakteri ini akan sangat mudah menyerang orang yang sistem imun nya rendah, seperti g kita tau, jika umur sudah mencapai 50 thn ke atas akan sangat mudah terkena penyakit jika tidak bisa menjaga kesehatan dan pola hidup yang sehat
untuk penyebaran yang cepat, Saya juga baru tau..
Terima Syifa :D
Sungguh artikel yang menarik dan informatif, terima kasih au...
BalasHapusizin menambahkan ya..terdapat beberapa gejala yg perlu diperhatikan saat terserang bakteri ini. Gejala awal dari infeksi Klebsiella pneumoniae adalah demam tinggi yang mendadak. emam ini bisa mencapai suhu lebih dari 39,5ยบ C yang disertai dengan gejala lain seperti menggigil dan pusing. Pasien juga akan mengalami batuk berdahak dimana dahaknya berupa lendir kental dan kadang disertai dengan darah. Bila kondisi semakin parah akan mengarah pada pembentukan abses. Abses adalah kantong-kantong jaringan mati yang berisi jutaan bakteri Klebsiella pneumoniae. Pembentukan abses menyebabkan paru-paru tidak bisa mengembang karena tertahan oleh adanya jaringan ikat di sekitar. Kondisi ini bisa menyebabkan paru-paru menjadi kolaps dan infeksi akan menyebar ke saluran pernapasan bagian atas.
Berikut adalah beberapa gejala infeksi Klebsiella pneumoniae:
Batuk
Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah
Masalah pernapasan
Demam tinggi
Lemah
Menggigil
Nyeri dada
Mual
Keluar cairan hidung yang berbau busuk
Sakit kepala
Dada sesak
Mengi
Napas menjadi cepat
Sianosis (bibir dan kuku membiru)
Kebingungan
Semoga bermanfaat ^_^
(sumber : http://www.amazine.co/23034/15-gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/ )
Terima kasih informasi tambahan nya farisaa :D
HapusIya memang disini saya tidak mengulas begitu khusus gejal gejala Pneumonia ini, yang saya sebutkan hanya bakteri ini akan menyerang saluran pernapasan bawah dan paru-paru. Kemudian terjadi pembengkakan pada lobus paru-paru sehingga ukuran lobus kanan/ kiri nya tidak sama besar. (blogkesehatan.net, 2012).
dan gejala yang disebutkan oleh sumber farissa memang dapat terjadi, dikarenakan yang diserang oleh bakteri ini ialah saluran pernapasan..
Terima kasih :D
Artikel yang dibuat Audina sangat menarik, informati dan komunikatif sekali. Saya ingin menambahkan sedikit mengenai solusi patogen dari bakteri Klebsiella pneumoniae yaitu dengan memberikan antibiotik maupun obat-obatan kepada penderita. Pengobatan infeksi Klebsiella pneumoniae meliputi penggunaan antibiotik seperti aminoglikosida, sefalosporin, amikin, tobramycin, clavulanat, aztreonam, gentamisin, dan lainnya. Penanganan lebih awal akan membantu mencegah terjadinya kondisi fatal akibat penyakit ini. Selanjutnya dapat dibaca pada http://doktersehat.com/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/. Semoga tambahannya bisa menjadi pelengkap dan informasi bagi kita.
BalasHapusTerima kasih dan semoga bermanfaat^^
Terima kasih atas tambahan informasinya evin :D
HapusMemang seperti yang sudah Saya sebutkan di artikel saya, bakteri ini mempunyai enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase) yang mampu resisten terhadap antibiotik.
Saya juga telah memasukkan beberapa antibiotik yang berguna untuk monoterapi di artikel Saya. Tetapi, sangat bermanfaat sekali tambahan untuk antibiotik yang sudah di share oleh Evin
Terima kasih :D
Kembali kasih Audina :)
HapusInformasi yang dipaparkan di artikel sangat bermanfaat bagi saya khususnya. Jadi, saya lebih waspada dan perduli akan keberadaan bakteri ini.
Waaah menakutkan sekali bakteri ini ya.. dan dari artikel lain yang saya baca, ternyata penyakit ini sangat serius dan sebagai penyebab kematian yang paling tertinggi didunia...
BalasHapusPenyakit Pneumonia ini dibagi menjadi 2 jenis.. yaitu Pneumonia komunitas dan Pneumonia nosokomial..
untuk kejelasannya, silakan dibaca kelanjutannya pada
sumber: Admin. Penyakit Pneumonia. http://penyakitpneumonia.com/
Seperti itu.. terimakasih Audinaa :-D
Terima kasih Firda informasi nya :D
HapusIya memang benar pneumonia ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu pneumonia nosokomial ( pneumonia yang terjadi pada pasien rawat inap yang sistem kekebalan tubuhnya lemah) --> http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/
Sedangkan pneumonia komunitas ialah pneumonia yang terjadi di tengah tengah masyarakat artinya terjadi di luar lingkungan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan. Pneumonia ini bisa krn bakteri, virus, atau jamur --> http://mediskus.com/penyakit/pneumonia.html
Terima kasih :D
artikelnya sangat menarik audina bahasanya pun sangat komunikatif. Klebsiella pneumoniae memiliki kapsul sebagai antigen K yang dapat melindungi dirinya dari fagositosit, Klebsiella pneumoniae ini memiliki keunikan dari famili Enterobacteriaceae lainnya yakni dapat memfiksasi nitrogen, ia dapat mengambil gas Nitrogen di atmosfer dan mereduksinya menjadi amoniak dan asam amino (https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Klebsiella_pneumoniae). terima kasih audina
BalasHapusTerima kasih Liya ;D
HapusIya memang benar, sudah saya sebutkan di artikel nya bahwa bakteri ini permukaan sel nya mengandung Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dan 80 varietas
Dan memang benar juga bahwa K.pneumonia ini dapat menguntungkan juga untuk fiksasi nitrogen karena pada awalnya bakteri ini flora aslinya di tanah
Terima kasih :D
Artikel yang sangat bagus Audina :)
BalasHapusPenyakit pneumonia ini sudah tidak asing untuk masyarakat indonesia penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi pada saluran pernapasan bawh ini sangat berdampak negatif karena bisa mengakibatkan kematian apabila kurang dalam penanggulangannya.
Saya setuju dengan penjelasan Audina terkait bakteri Klebsiella pneumoniae yang memicu terjadinya infeksi pada saluran pernapasan bawah. Menariknya adalah bakteri ini menguntungkan jika masuk ke dalam saluran pencernaan, tapi di lain tempat (saluran pernapasan) dapat menimbulkan penyakit yang luar biasa akibatnya.
Izin menambahkan terkait penangglangan atau solusi mengatasi penyakit pneumonia yaitu dengan pemberian pobiotik.Dari jurnal yang saya baca, Penggunaan antibiotik yang dahulu efektif
mengobati penyakit seperti pneumonia kini justru
menimbulkan efek samping berupa terbunuhnya
mikroflora dalam usus yang berperan dalam meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Selain itu, antibiotik
diketahui dapat menimbulkan sifat resistensi terhadap
bakteri penyebab penyakit infeksi (Khalili et al., 2012;
Seth et al., 2012). Oleh sebab itu dibutuhkan salah
satu alternatif lain yaitu dengan pemberian probiotik. Walaupun belum memasyarakat. Namun sudah banyak riset yang dilakukan untuk hal alternatif ini.
Dapat dilihat selengkapnya pada link di bawah ini
http://bionatura.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2014/08/11.-PRIMA-NANDA-F.pdf
Terimakasih Audina, semoga bermanfaat untuk kita semua :)
Terima kasih sekali Hani untuk informasi terbarunya :D
HapusSaya kira bakteri ini hanya bisa ditanggulangi dengan antibiotik, ternyata probiotik juga bisa dilakukan untuk alternatif solusi mengatasi pneumonia ini
Terima kasih :D
Artikel yanh menarik Audina :) saya ingin menambahkan sedikit mengenai penanganan Klebsiella pneumoniae ternyata dalam hasil penelitian bakteri ini memiliki enzim ESBL yang dapat melumpuhkan berbagai jenis antibiotik. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mencari antibiotik baru dari alam yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Salah satu bahan alam adalah awar-awar, yang secara empiris berkhasiat sebagai antibakteri. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa ekstrak kloroform daun awar-awar pada konsentrasi 75% memberi daya hambat terbesar dengan diameter 10,75±0,58 mm. Dari hasil penelitian ini ekstrak kloroform daun awar-awar memiliki daya hambat yang bersifat kuat. Kata kunci: antibakteri, daun awar-awar (Ficus septica Burm.)
BalasHapussumber:http://eprints.uns.ac.id/15460/
Waaah.. terima kasih Heti tambahannya :D
HapusIya memang Saya sebutkankan di artikel saya bahwa bakteri ini punya enzim ESBL yang menjadikan bakteri resisten terhadap antibiotik, dan Saya baru tau ada bahan alam alami yang dapat menghambat bakteri ini
Terima kasih :D
Terimakasih Audina atas paparanya , memang kita harus berhati-hati dalam segala apapun terutama untuk menjaga kesehatan kita . Memang Bakteri Klebsiellaini bisa menyebar dimanapun sebagian besar melalui kontak face to face dan kebersihan tangan merupakan cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman.
BalasHapusUntuk mencegah penyebaran infeksi, pasien juga harus membersihkan tangan mereka sangat sering, termasuk:
-Sebelum menyiapkan atau makan makanan
-Sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut
-Sebelum dan setelah membuka pembalut luka atau perban
-Setelah menggunakan toilet
-Setelah meniup hidung mereka, batuk, atau bersin
-Setelah berada di permukaan rumah sakit yang sering disentuh seperti tempat tidur , meja samping tempat tidur, gagang pintu, remote kontrol, atau telepon
Hanya menambahkan sedikit informasi dari paparan Audina diatas , semoga bermanfaat ya :)
http://en.wikipedia.org/wiki/Klebsiella_pneumoniae
Iya terima kasih Nila untuk tambahannya :D
HapusMemang benar untuk menghindari diri dari berbagai penyakit, yang paling utama dilakukan ialah pencegahan ;)
Artikel yang audina buat sangat menarik dan informatif sekali. saya setuju dengan pemaparan audina, sesuai dengan sumber yang saya dapat di http://doktersehat.com/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/
BalasHapusKlebsiella pneumonia terdapat dalam saluran nafas dan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia bacteria. Klebsiella pneumoniae dapat menyebabkan konsolidasi luas disertai nekrosis hemoragik pada paru-paru. Klebsiella kadang-kadang menyebabkan infeksi saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang lemah. Klebsiella Pneumonia juga merupakan suatu opportunistic pathogen untuk pasien dengan penyakit paru-paru kronis dan rhinoscleroma.
terimakasih :)
Terima kasih Selly untuk tambahan informasi nya :D
HapusIya memang benar segala sesuatu yang berlebihan tidak akan baik untuk apapun, termasuk kadar bakteri K.pneumonia, padahal jika kadarnya stabil di saluran pencernaan. Bakteri ini akan bekerja untuk aktivitas katalase yang memfermentasikan gula (laktosa) menjadi produk akhirnya.
Saya setuju juga K.pneumonia ini bersifat opportunistic pathogen untuk pasien dengan penyakit paru-paru, karena ada yang dinamakan jenis pneumonia nosokomial yang terjadi pada pasien sakit paru-paru yang rawat inap yang setelah minimal 48 jam/72 jam masuk rumah sakit --> http://penyakitpneumonia.com/penyakit-pneumonia/
Lalu klebsiella jenis rhinoscleromatis akan membuat tubuh penderita muncul bintik-bintuk merah yang biasanya disebut sebagai granul, ingus penderita akan berwarna hijau dan memiliki bau yang khas, benjolan pada rongga hidung, sakit kepala, dan berbagai gangguan lain pada hidung --> http://blogkesehatan.net/category/artikel-umum/
Artikel yang sangat menarik Audina, bakteri ini mepunyai peran positif dan peran negatif dalam kehidupan, dalam pemapran artikel ini lebih menjorok pada sisi negatif sang bakteri yaitu dapat menyebabkan Pneumonia . Seperti yang telah kita ketahui Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru – paru yang berperan dalam morbiditas dan mortalitas pada anak diseluruh dunia. Di Indonesia, pneumonia menjadi penyebab kematian kedua setelah diare pada balita, yaitu sebesar 15,5 % dari seluruh penyebab kematian balita. Sangat mengerikan penyakit ini, karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri salah satunya bakteri Klebsiella pneumoniae, namun tidak hanya bakteri Klebsiella pneumoniae yang mengambil peran tetapi ada beberapa bakteri lain yaitu Streptococcus pneumoniae (18-40%), Haemophilus influenzae (3-8%), S. pneumoniae (22%), dan Chlamydia pneumoniae (16%). Klebsiella pneumoniae memilik peran banyak khususnya Pneumonia yang terjadi di Indonesia yaitu sekitar 40% pada orang dewasa dan 8% pada anak balita.
BalasHapusAdapun info lebih lengkap dapat diaskes pada:
http://eprints.undip.ac.id/43761/2/DEWIAYU_G2A009195_BAB1KTI.pdf
Terima kasih Audina atas pemaparan materinya, sangat memberi pengetahuan yang baru bagi saya :)
Terima kasih Dian untuk penambahan informasi nya :D
HapusIya memang banyak mikroba yang menyebabkan bakteri pneumonia ini. Bisa virus, bakteri, dan jamur tetapi yang saya khususkan mengupas lebih dalam nya bakteri K.pneumonia :D
Terima kasih dian untuk tambahan informasinya :D
Sebelumnya saya sudah pernah mendengar tentang penyakit ini tapi belum pernah mendengar apa yang menyebabkan penyakit ini muncul, ternyata dari artikel di atas saya mengetahui bahwa penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Saya setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada penderitanya, karena dari sumber yang saya baca menyatakan bahwa penyakit ini memang banyak memakan korban, sesuai dengan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2001, penyakit infeksi saluran napas bawah menempati urutan ke-2 sebagai penyebab kematian di Indonesia.
BalasHapusSumber : http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Dari sumber tersebut juga disertai penjelasan tentang penemuan bakteri atipik seperti Mycoplasma pn
eumoniae, Chlamydia pneumoniae, Legionella spp pada Pneumonia. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada sumber yang telah tertera. Artikel yang luar biasa, terima kasih audina :)
Terima Kasih Anna tambahan informasi nya :D
HapusIya memang teman-teman yang lain juga banyak yang menyebutkan bahwa penyakit ini merupakan penyakit penyebab kematian kedua paling banyak di Indonesia
Dan terima kasih juga Anna untuk tambahan mikroba lain yang menyebabkan penyakit ini :D
so awesome :D sangat menarik sekali audina pemaparan di atas mengenai Klesbsiella pneumoniae nya :D wabah penyakit seperti itu memang sangat cepat menular melalui kontak dengan orang yang terkena pneumonia, dengan cara menjaga kebersihan dan merawat diri lah yang mendukung kita untuk terhindar dari penyakit tersebut..
BalasHapushemm izin menambahkan saja ya audina, tadi kamu diatas tidak menjelaskan bahwa pada suhu dan pH berapa sih dia bisa tumbuh dan survive? bakteri tersebut dapat hidup pada suhu 44,5 derajat celcius, dan pada pH rendah dibawah 6 (sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/BAB_XI_MIKRO_LINGKUNGAN.pdf)
adapun cara mengatasi penumonia pada balita, seperti perawatan dan pengobatan bisa di rumah sakit (untuk penumonia berat) dan bisa juga dilakukan dirumah (gejala pneumonia). bisa dibaca selengkapnya di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24996/3/Chapter%20II.pdf
teลekkรผr ederim audina :)
Terima kasih Indah tambahnnya :D
HapusIya memang saya tidak menyatakan pada suhu dan pH berapa bakteri ini hidup :D
Terima kasih Indah informasinya..
oke sama" :)
Hapusassalamualaikum audina^^ artikel audina sangat komunikatif sekali, memang penyakit ini sering kita dengar tetapi tidak tahu bakteri apa yang menyebabkannya. saya hanya ingin menambahkan bahwa Klebsiella sp. mampu memproduksi ESBL yang dapat melumpuhkan kerja berbagai jenis antibiotik. Penelitian di Saudi Arabia oleh Kader et al (2010) pada 3.231 isolat Gram Negatif didapati sebanyak 6% Multi Drugs Resistant (MDR) dan 4,8 % kuman ESBL. Kuman ESBL ditemukan pada Escherechia coli 6,5% dan Klebsiella sp. 5,4%. audina bisa lihat lebih jelasnya di referensi ini http://eprints.undip.ac.id/43761/2/DEWIAYU_G2A009195_BAB1KTI.pdfterimakasih
BalasHapusTerima kasih Ayu ^^ informasinya
HapusIya memang benar seperti yang sudah Saya sebutkan di artikel saya memang bakteri ini punya enzim ESBL sehingga dapt resisten terhadap antibiotik
Dan memang benar, famili enterobacteriaceae umumnya memproduksi enzim ESBL ini Ayu :D termasuk si E.coli
sumber : prints.unsri.ac.id/3163/1/SHV_UMP_2013.pdf
Artikel yang di bahas oleh saudari Audina sangat menarik. Festi cuman ingin menambahkan gejala-gejala nya dalam penyakit ini yang di sebabkan oleh bakteri klebsiella pneumoniae. Adapun gejalanya pada penyakit ini .Setelah Klebsiella pneumoniae masuk paru-paru, bakteri ini menyebabkan banyak kerusakan pada paru-paru. Bakteri Klebsiella pneumoniae ini menyebabkan nekrosis, peradangan, maupun perdarahan pada jaringan paru-paru. Kondisi ini menyebabkan produksi lendir yang sangat kental, yang disebut sputum jelly kismis (currant jelly sputum). Kerusakan jaringan paru-paru yang cepat merupakan faktor pembeda (ciri spesifik) terjadinya infeksi Klebsiella pneumoniae. Gejala awal dari infeksi Klebsiella pneumoniae adalah demam tinggi yang mendadak, demam ini bisa mencapai suhu lebih dari 39,5ยบ C yang disertai dengan gejala lain seperti menggigil dan pusing. Pasien juga akan mengalami batuk berdahak dimana dahaknya berupa lendir kental dan kadang disertai dengan darah, bila kondisi semakin parah akan mengarah pada pembentukan abses. Abses adalah kantong-kantong jaringan mati yang berisi jutaan bakteri Klebsiella pneumoniae. Pembentukan abses menyebabkan paru-paru tidak bisa mengembang karena tertahan oleh adanya jaringan ikat di sekitar, kondisi ini bisa menyebabkan paru-paru menjadi kolaps dan infeksi akan menyebar ke saluran pernapasan bagian atas. Bila infeksi menyebar maka jalan nafas menjadi semakin terhambat dan menyebabkan keluarnya cairan hidung yang berbau busuk.
BalasHapusBerikut adalah beberapa gejala infeksi Klebsiella pneumoniae :
• Batuk
• Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah
• Masalah pernapasan
• Demam tinggi
• Lemah
• Menggigil
• Nyeri dada
• Mual
• Keluar cairan hidung yang berbau busuk
• Sakit kepala
• Dada sesak
• Mengi
• Sianosis (bibir dan kuku membiru)
• Kebingungan
Mengobati infeksi akibat Klesibella ini sangat sulit dan bakteri ini sangat tahan terhadap antibiotik maupun obat-obatan. Ada pengobatan yang lain yaitu obat generasi ketiga seperti amikin, tobramycin, clavulanat, aztreonam, gentamisin
Penanganan lebih awal akan membantu mencegah terjadinya kondisi fatal akibat penyakit ini.
Sumber : http://doktersehat.com/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/
Semoga bermanfaat ya ..
Terima kasih untuk tambahannya Festi :D
HapusIya memang benar saya tidak menjabarkan secara spesifik penyakit ini, tetapi hanya memberi keterangan bahwa penyakit ini menyebabkan lobus kiri dan kanan paru-paru tidak sama besar
Terima kasih Fes :D
Artikelnya menambah wawasan Sedikit menambahkan baru-baru ini, K.Pneumoniae juga menimbulkan abses hati pyogenic (PLA),endophthalmitis atau meningitis muncul di Taiwan dan negara-negara Asia lainnya, dan juga di benua lain. Dalam virulensi Klebsiella Pneumonia faktor-faktor yang terlibat yaitu, serotipe lipopolisakarida, kapsul, ironscavengingsistem, dan adhesins fmbrial dan non-fimbrial.
BalasHapusSelengkapnya >>http://www.academia.edu/9374186/Klebsiella_pneumoniae_b
Terima Kasih
Dela rahma
Terima kasih sekali info terkini nya kak :D
HapusIya saya setuju dgn hal itu, bahwa tidak tertutup kemungkinan jika K.pneumonia ini "tersesat" juga di hati
Terima kasih kak ;)
hai audina di rumah, artikel sudah diulas dengan jelas, apalagi tambahan dari teman-teman lain, sudah sangat cukup menjelaskan.. namun disini saya hanya akan memberikan kesimpulan dari literatu yang saya dapat.. jadi, au sudah menyebutkan habitat Klebsiella pneumoniae. adalah di tanah dan saya membaca bahwa Fiksasi nitrogen adalah metabolisme yang unik untuk K. penumoniae. Enterobacteriaceae tidak memiliki karakteristik fiksasi nitrogen. Tapi, K. pneumoniae dapat mengambil gas nitrogen atmosfer dan mengurangi ke asam amonia dan amino
BalasHapusjadi bakteri tsb, ternyata mempunyai manfaat yang penting untuk kesuburan tanah.. itu menurut kesimpulan saya apakah anda stuju? ( sumber : https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Klebsiella_pneumoniae )
Iya saya setuju denganpernyataan itu Mazidah :D
HapusMemang benar flora awal bakteri ini ialah tanah dan memiliki fungsi yang bermanfaat seperti itu
Terima kasih Mazidah ^__^/~~
assalamualaikum ukhti :) semangat pagi.. saya mau bilang arikel ini so sweet sekali.. isinya lengkap sudah.. oh ternyata dia tersesat di saluran pernafasan yah au.. jadii habitat aslinya ditanah.. saya baru tau heheh..
BalasHapusberdasarkan sebuah Penelitian oleh Srifuengfung dkk, dari 8 bakteri ada tiga bakteri patogen terbanyak dari kultur sputum (dahak) adalah Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumonia dan Acinotebacter anitratus.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=157365&val=1008&title=IDENTIFIKASI%20BAKTERI%20AEROB%20PADA%20PENDERITA%20BATUK%20BERDAHAK%20DI%20POLIKLINIK%20INTERNA%20BLU%20RSUP%20PROF.%20dr.%20R.%20D.%20KANDOU%20MANADO
jadi jelas sudah ni bakteri emang bener-bener dah patogennya.. :D
Terima kasih Suadaah untuk informasi tambahan supernya :D
HapusIya saya setuju jika K.pneumonia salah satu bakteri patogen teranyak apada kultur sputum, karen K.pneumonia ini memang menyerang saluran pernapasan bawah. Dan gejala yang ditimbulkan pun salah satunya dahak berwarna coklat atau dahak darah ( http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/ )
sangat menarik sekali dan informatif audina, ternyata penyebab penyakit ini banyak juga yaa salah satunya bakteri Klebsiella pneumoniae yang audina bahas. ijin menambahkan ya linda baca dari sumber bagaimana penularan atau infeksi dari penyakit ini salah satunya melalui udara untuk lengkapnya bisa dibaca dihttp://www.academia.edu/4501877/Klebsiellla_pneumoniae_Oleh_Cornelius_Danan_Rufaldi_078114100_review_Rev_Infect_Dis. semoga bermanfaat ya dan agar berhati-hati lagi.
BalasHapusTerima kasih untuk tambahan informasinya LInda :D
HapusIya saya setuju jika udara salah satu media penyebarannya, karena memang bakteri yang terdapat di udara sangat banyak, terlebih lagi penyebaran bakteri ini sangat teramat mudah di lingkungan rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya. Untuk itu dianjurkan pencegahan untuk memakai masker :D
Terima kasih :D
penyakit pneumonia atau radang paru-paru ini memanglah salah satu penyakit yang membahayakan karena menyerang sistem pernapasan kita yakni paru-paru. Selain pengobatan medis yang dilakukan dengan pemberian antibiotik dan obat-obatan kimia lain, kita juga bisa memanfaatkan alam yang indah ini untuk dijadikan sebagai obat salah satunya dalam hal mengatasai penyakit pneumonia tersebut. Apa yang bisa kita ambil dari alam untuk obat penyakit ini ? menurut artikel yang saya baca kita bisa juga menggunakan ramuan herbal seperti yang berasal dari bahan dasar daun sambiloto dan kencur. Akhir-akhir ini tentu obat herbal semakin marak kita gunakan karena hampir tidak memberikan efek samping yang membahayakan.
BalasHapussumber http://penyakitpneumonia.com/pengobatan-pneumonia
gansahamnida audina :D
Terima kasih informasi tambahnnya Amel :D
HapusIya memang benar segala sesuatu yg herbal memang lebih baik dibandingkan bahan bahan sintetis :D
Terima kasih Amel
terima kasih Audina informasinya :D saya sedikit manambahkan bahwa pneumonia ini bisa dilakukan dengan terapi antibiotik dan terapi oksigen lebih lengkap silahkan klik http://www.ichrc.org/422-pneumonia-berat-diagnosis-dan-tatalaksana terima kash :D
BalasHapusIya memang beanr Raihan dari sumber http://mediskus.com/penyakit/pneumonia.html
HapusAntibotik dapat berguna untuk mengobati pneumonia. Tapi jika penyebab pneumonia nya virus, maka diberikan antivirus :D
Terima kasih raihan :D
artikel yang dibuat Audina sangat informatif sekali :) dan juga menarik untuk dibaca. saya baru tahu bahwa bakteri Klebsiella pneumoniae dapat patogen terhadap paru-paru manusia. oleh karena itu, kita haruslah menjaga kesehatan tubuh untuk menghindari bakteri tersebut. Benar sekali yang dituliskan mengenai bakteri Klebsiella pneumoniae dalam artikelnya bahwa Klebsiella pneumoniae merupakan jenis bakteri golongan Klebsiella yang banyak menginfeksi manusia. Merupakan organisme oportunis yang ditemukan pada lapisan mukosa mamalia, terutama paru-paru. Saya hanya ingin menambahkan sedikit bahwa bakteri ini memiliki penyebaran yang sangat cepat, terutama di antara orang-orang yang sedang terinfeksi bakteri ini dengan gejala berupa pendarahan dan penebalan lapisan mukosa organ. Bakteri ini juga merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit bronchitis.
BalasHapussumber: jurnal.uai.ac.id/index.php/SST/article/download/97/pdf_12
Terima kasih Audina :)
Iya memang benar Windy :D
HapusHal ini memang sangat cepat penyebarannya jika diantara kalangan orang2 yang juga terjangkit penyakit yang sama :D
Terima kasih
artikel yang sangat informatif dan bermanfaat, artikel ini dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai bakteri Klebsiella pneumoniae, saya hanya ingin menambahkan sedikit terkait gejala awal dari infeksi Klebsiella pneumoniae adalah demam tinggi yang mendadak, selengkapnya bisa au baca di http://www.amazine.co/23034/15-gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/ . semoga bermanfaat, terimakasih :)
BalasHapusIya memang benar fitri, salah satu gejalnya ialah :
HapusBatuk
Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah
Masalah pernapasan
Demam tinggi
Lemah
Menggigil
Nyeri dada
Mual
Keluar cairan hidung yang berbau busuk
Sakit kepala
Dada sesak
Mengi
Sianosis (bibir dan kuku membiru)
Kebingungan
Sumber : http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/
Terima kasih :D
artikelnya sangat informatif sekali audina lyadi..
BalasHapusmemang benar bakteri ini bisa berbahaya , kata audian kan jumlah bakteri semakin meningkat dan saat konsentrasi yang cukup, bakteri masuk ke saluran pernapasan bawah dan paru-paru.. iya saya setuju . .karena saya baca suatu artikel menurut (Labbe, 1989; Brynestad dan Granum, 2002) suatu bakteri bisa menjadi patogen dan bersifat patogenisitas jika sejumlah besar organisme (>106-107 sel) masuk ke dalam tubuh
trimakasih audina atas informasi dan bermanfaat sekali :)
Iyaa sama-sama Ghina :D
HapusMemang benar, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik dalam segala segi apapun
Terima kasih Ghina ^^
....
BalasHapussaya setuju dengan audina yang menuliskan bahwa bakteri K. pneumoniae adalah resisten terhadap antibiotik. Dengan demikian pengobatan dan pemberian agen antibiotik disesuaikan dengan pola kerentanan pasien dan setelah bakteri dapat dikonfirmasi http://emedicine.medscape.com/article/219907-treatment thank audina :)
BalasHapusIyaa zakiyah memang benar, bakteri ini punya enzim ESBL sehingga dapat resisten terhadap antibiotik
HapusDan memang benar, famili enterobacteriaceae umumnya memproduksi enzim ESBL
sumber : prints.unsri.ac.id/3163/1/SHV_UMP_2013.pdf
TEerima kasih Zakiah :D
paparan yang bagus audina, walaupun tempelate/wallpaper blog km terkesan lay dan rame yaa hehe
BalasHapusbakteri ini memang sangan patogen, banyak orang yang telah meneliti bakteri ini guna mencari produk yang dapat dijadikan sebagai pengobatan atas infeksi bakteri ini. banyak juga sebgaian dari yg lainnya meneliti tentang peningkatan antibodi guna melindungi tubuh dari infeksi bakteri ini. semuanya lengkap ada di link ini https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAB&url=http%3A%2F%2Fjkb.ub.ac.id%2Findex.php%2Fjkb%2Farticle%2Fdownload%2F233%2F225&ei=_SR3Vev1LpGE8gXrlILABw&usg=AFQjCNH-xP_TNeMgFbH9D0Rn9zESteAw9g&sig2=2p3mdIfqSl1mtgfdKpRv7w
terima kasih au :)
Thankyouu so much delsha atas pujiannya :D
HapusIya memang benar, banyak sekali manusia manusia di dunia ini yang berkeinginan untuk memecahkan suatu penyakit, dan bisa saja melakukan hal2 yang disebutkan pada link yang delsha berikan :D
artikel yang sangat komunikatif dan mudah dipahami sekali auu cantik. sekarang jadi tahu penyebab penyakit paru-paru pneumonia salah satunya ialah bakteri penyebabnya. ingin menambahkan saja audina tentang pencegahan penyakit ini terhadap ibu hamil dan balitanya. bisa diinti disini ya http://www.e-jurnal.com/2013/09/pencegahan-penyakit-pneumonia.html . terimakasi :)
BalasHapusTerima kasih Rani untuk tambahannya :D
HapusIya memang benar segala sesuatunya lebih baik untuk dicegah dari pada ditanggulangi ;D caranya bisa dengan menjaga kebersihan dimana saja :D
belom pernah mendengar sebelumnya mengenai bakteri jenis ini. terima kasih au. setelah baca wawasan saya menjadi bertambah. izin menambahkan mengenai Klebsiella pneumoniae yang menginfeksi saluran kemih seperti yang dilansir di http://klebsiella-pneumoniae.org/klebsiella_pneumoniae_urinary_tract_infection.html semoga bermanfaat yaaa audinaaaaa canciik ")")")")")
BalasHapusTerima kasih sekali info terkini nya maulizaaa :D
HapusIya saya setuju dgn hal itu, bahwa tidak tertutup kemungkinan jika K.pneumonia ini "tersesat" juga di saluran kemih
Terima kasih syantiiik ;)
Pengobatan nya gimana radang amandel,di swap tenggorokan ada bakteri klasibella pnumoiae.. dokter kasi ciproflaxasin 3×500mg selama 5 hari.. tp koq di inet ada yg bilang minimal 14 hr.. ada yg paham?
BalasHapus