Pages

Sabtu, 06 Juni 2015

The Opportunist Klebsiella




Halo semuanya ;D apakah kalian pernah mendengar tentang bakteri Klebsiella? bakteri ini bersifat oportunistik. Nah dari pada penasaran, disini nih kalian bisa baca informasinya ^^/
Spesies Klebsiella ini cukup banyak loh teman, tapi untuk saat ini yang mau dibahas khusus merujuk ke spesies Klebsiella pneumoniae.

Apa itu Klebsiella pneumoniae?

Suatu hari, di Jerman ditemukan seseorang yang meninggal karena penyakit pneumonia. Lalu, Mr. Carl Friedlander bertanya-tanya makhluk apa yang menyebabkan penyakit ini? Dengan segala kecerdasan dan kesabaranya akhirnya Dia mengetahui ternyata ada bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri ini juga punya nama eksis bakteri Friedlander karena yang menemukannya Mr.Carl Friedlander. 

Bakteri ini bentuk nya basil, bersifat oportunistik, non motil (tidak bergerak), ukuran 0,5 – 1,5 x 1 – 2 ยต, mempunyai selubung polisakarida, dan fakultatif anaerob (Dokter.com, 2014).












Klasifikasi bakteri Klebsiella pneumoniae
Kingdom:Bacteria
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Orde:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Klebsiella
Species:Klebsiella pneumoniae

Dimana habitat Klebsiella pneumoniae?
Ditemukan di saluran pencernaan, mulut, kulit tetapi habitat aslinya di tanah. Klebsiella ini jadi patoghen karena “tersesat” di paru-paru (Pertiwi W. 2009).


Kapan Klebsiella pneumoniae merugikan dan menguntungkan?
Awalnya Klebsiella ini kan hidup di tanah lalu bisa masuk ke saluran pencernaan, mulut, serta kulit lewat air tanah. Nah dengan melihat peluang ini, pasti lebih mudah untuk nya mendapatkan nutrisi maka dari itu dijuluki “oportunis”. Di saluran pencernaan Klebsiella memiliki manfaat untuk memfermentasikan laktosa di produk akhirnya. Sangat baik bukan?
Tapi lain halnya jika masuk ke saluran pernafasan, maka menyebabkan penyakit pneumonia yaitu penyakit saluran napas bawah (lower respiratory tract (LRT)) akut, biasanya disebabkan oleh infeksi (Jeremy, 2007).


Bagaimana caranya Klebsiella pneumoniae menyebabkan penyakit pneumonia?
                                                 
Paru-paru memiliki mekanisme pertahanan dengan mikroorganisme yang terhirup dengan releks batuk, sistem mukosilier, dan fagositosis. Saat mekanisme ini tidak berjalan baik maka jumlah bakteri semakin meningkat dan saat konsentrasi yang cukup, bakteri masuk ke saluran pernapasan bawah dan paru-paru. Kemudian terjadi pembengkakan pada lobus paru-paru sehingga ukuran lobus kanan/ kiri nya tidak sama besar. (blogkesehatan.net, 2012).


Kenapa Klebsiella bersifat merugikan untuk saluran pernapasan? Apa yang dimiliki Klebsiella pneumoniae?

Bakteri ini punya dua tipe antigen pada permukaan selnya:
1.     Antigen O adalah lipopolisakarida yang punya 9 varietas
2.    Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dan 80 varietas
Antigen ini membuat patoghen Klebsiella meningkat. Selain itu punya enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase) yang mampu resisten terhadap antibiotik.

Bakteri Klebsiella ialah bakteri enterik (hidup di saluran pencernaan), bakteri ini memiliki aktivitas katalase yang memfermentasikan gula (laktosa) menjadi produk akhirnya.

Bagaimana solusi pathogen Klebsiella pneumoniae?

Bakteri ini sangat tahan terhadap antibiotik. Obat-obat ini dapat dijadikan sebagai monoterapi, yaitu aminoglikosida (menghambat pembnetukan protein bakteri) dan sefalosporin (menganggu pembentukan dinding sel bakteri) (Hanifah,2013).


Siapa yang bisa menerapkan solusi terhadap pathogen Klebsiella pneumoniae?

Seorang dokter yang mengerti tentang gejala pasiennya, dan menyerang bagian mana si bakteri Klebsiella ini. Tentunya, tak lupa juga dari diri sendiri yang lebih hati-hati untuk mencegah pneumonia ini. Dengan cara :
1.     Memakai masker jika interakasi dengan orang yang terkena pneumonia
2.    Cuci tangan setelah melakukan aktivitas dari manapun (terlebih lagi jika dari rumah sakit)


Daftar Pustaka

Carpenter, J.L.Klebsiella pulmonary infections: occurrence at one medical center and review, Rev Infect Dis. 1990.

Jawetz, E.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. 1996

Rahardja, F.Efek Kombinasi Ampisilin dan Klorampenikol Terhadap Streptococcuspneumoniae dan Klebsiella pneumonia. Bandung : Departemen Farmasi ITB. 2006.

Hanifah. Berbagai Macam Antibiotik beserta Manfaat dan Efek Sampingnya. http://artikel_detail-88238-Kesehatan-Berbagai Macam Antibiotik beserta Manfaat dan Efek Sampingnya.html, 2013. Diakses pada tanggal 5 Juni 2015 pukul 22.30 WIB

Pertiwi W. Sensitivitas dan Spesifisitas metode Dot Blot menggunakan Antigen Outer Membrane Protein Klebsiella pneumoniae yang Direspon Secretory-Immunoglobulin A Sputum Penderita Terinfeksi Klebsiella pneumoniae. http://jurnalrespirologi.org , 2009. Diakses pada tanggal 5 Juni 2015 pukul 22.37 WIB


Anonim. Gejala dan Pengobatan Infeksi Bakteri Klebsiella pneumoniae. http://doktersehat.com , 2014. Diakses pada tanggal 6 Juni 2015 pukul 11:53 WIB


64 komentar:

  1. bagus sekali artikelmu tentang bakteri penyebab penyakit pada paru-paru. saya ingin menambahkan informasi bahwa ada jenis bakteri yang carbapenem-resistant Enterobacteriaceae yaitu Klebsiella dan Escherichia coli (E. coli) yang termasuk kedalam infeksi kuman yang berbahaya dan sulit diobati. silahkan baca informasi selengkapnya --> http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.cdc.gov/hai/organisms/cre/index.html&usg=ALkJrhjSZ-8p9s8mKvRtGVq1qGt76GOqww

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kak firdahni atas tambahan artikel nya :D

      Iya saya setuju tentang informasi bahwa Enterobacteria ini ialah infeksi kuman yang sulit diobati karena adanya Antigen O dan Antigen K serta enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase). Sehingga bakteri melakukan perlawanan terhdaap antibiotik dgn cara:
      1. Enzim degradasi atau modifikasi seperti lactamaces beta danvaminoglikosida transferases menginaktivasi antibiotik
      2. Mengecoh antibiotik agar terjadi perubahan target
      3. Munculnya suatu jalur bypass yang tidak dihambat oleh antibiotik

      Sumber : http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/

      Hapus
  2. wow artikelnya sangat menarik ya,, ternyata sangat banyak sekali bakteri yang menyukai organ tubuh kita :D... sedikit tambahan aja ya,,, ternyata bakteri ini juga menyebabkan penyakit pada ikan loh

    http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11983/C09dwi.pdf?sequence=2
    http://download.portalgaruda.org/article.php?article=157365&val=1008&title=IDENTIFIKASI%20BAKTERI%20AEROB%20PADA%20PENDERITA%20BATUK%20BERDAHAK%20DI%20POLIKLINIK%20INTERNA%20BLU%20RSUP%20PROF.%20dr.%20R.%20D.%20KANDOU%20MANADO

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kak Anggit tambahannya :D

      memang benar Kak, setelah saya baca dr sumber http://ik.pom.go.id/v2014/artikel/Mengenallebihjauhskrombotoksin.pdf

      Bakteri yang hadir dalam usus dan insang ikan salah satunya Klebsiella pneumoniae yang memiliki enzim histidine decarboxylase yang dapat merubah asam amino histidin pada ikan menjadi histamin pada kondisi hangat (maksimum produksi histamin
      yang tercatat pada suhu 20 - 30 celcius), Histamin ini ialah racun pada ikan, kemudian saat manusia memakan ikan yang memiliki histamin ini, manusia juga akan keracunan

      Hapus
  3. terimakasih audina atas pemaparan tentang bakteri K.Pneumoniae 
    hanya ingin menambahkan saja ya audina bahwa ada berita baru-baru ini tentang bakteri K.Pneumoniae menimbulkan abses hati pyogenic (PLA) endophthalmitis atau meningitis, muncul di Taiwan dan negara-negara asia lainnya, dan juga di benua lain. Hal ini bias dilihat selengkapnya di link berikut ya audina http://www.academia.edu/9374186/Klebsiella_pneumoniae_b
    disini juga dijelaska factor-faktor yang terlibat dalam virulensi K.Pnemoniae.
    terima kasih, semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sekali info terkini nya euis :D

      Iya saya setuju dgn hal itu, bahwa tidak tertutup kemungkinan jika K.pneumonia ini "tersesat" juga di hati

      Terima kasih euis ;)

      Hapus
  4. Trimakasih au artikelnya bagus, membuat kita lebih berhati-hati lagi dan menjaga kesehatan. Saya akan menambahkan informasi ternyata Disebagian wilayah dunia, bakteri Klebsiella pneumonia merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia pada orangua. Penelitian yang dilakukan di Malaysia dan Jepang memperkirakan, penyebaran penyakit yang disebabkan bakteri ini sangat cepat. Bisa dikatakan hampir sama dengan penyebaran pada penyakit influenza yang sangat cepat penyebarannya.
    http://www.anneahira.com/bakteri.htm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih syifa utk penambahan informasi nya :D

      Iya saya setuju syifa, K.pneumoniae ini bisa menyerang orang tua, karena bakteri ini akan sangat mudah menyerang orang yang sistem imun nya rendah, seperti g kita tau, jika umur sudah mencapai 50 thn ke atas akan sangat mudah terkena penyakit jika tidak bisa menjaga kesehatan dan pola hidup yang sehat

      untuk penyebaran yang cepat, Saya juga baru tau..

      Terima Syifa :D

      Hapus
  5. Sungguh artikel yang menarik dan informatif, terima kasih au...
    izin menambahkan ya..terdapat beberapa gejala yg perlu diperhatikan saat terserang bakteri ini. Gejala awal dari infeksi Klebsiella pneumoniae adalah demam tinggi yang mendadak. emam ini bisa mencapai suhu lebih dari 39,5ยบ C yang disertai dengan gejala lain seperti menggigil dan pusing. Pasien juga akan mengalami batuk berdahak dimana dahaknya berupa lendir kental dan kadang disertai dengan darah. Bila kondisi semakin parah akan mengarah pada pembentukan abses. Abses adalah kantong-kantong jaringan mati yang berisi jutaan bakteri Klebsiella pneumoniae. Pembentukan abses menyebabkan paru-paru tidak bisa mengembang karena tertahan oleh adanya jaringan ikat di sekitar. Kondisi ini bisa menyebabkan paru-paru menjadi kolaps dan infeksi akan menyebar ke saluran pernapasan bagian atas.

    Berikut adalah beberapa gejala infeksi Klebsiella pneumoniae:

    Batuk
    Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah
    Masalah pernapasan
    Demam tinggi
    Lemah
    Menggigil
    Nyeri dada
    Mual
    Keluar cairan hidung yang berbau busuk
    Sakit kepala
    Dada sesak
    Mengi
    Napas menjadi cepat
    Sianosis (bibir dan kuku membiru)
    Kebingungan

    Semoga bermanfaat ^_^
    (sumber : http://www.amazine.co/23034/15-gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/ )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih informasi tambahan nya farisaa :D

      Iya memang disini saya tidak mengulas begitu khusus gejal gejala Pneumonia ini, yang saya sebutkan hanya bakteri ini akan menyerang saluran pernapasan bawah dan paru-paru. Kemudian terjadi pembengkakan pada lobus paru-paru sehingga ukuran lobus kanan/ kiri nya tidak sama besar. (blogkesehatan.net, 2012).

      dan gejala yang disebutkan oleh sumber farissa memang dapat terjadi, dikarenakan yang diserang oleh bakteri ini ialah saluran pernapasan..

      Terima kasih :D

      Hapus
  6. Artikel yang dibuat Audina sangat menarik, informati dan komunikatif sekali. Saya ingin menambahkan sedikit mengenai solusi patogen dari bakteri Klebsiella pneumoniae yaitu dengan memberikan antibiotik maupun obat-obatan kepada penderita. Pengobatan infeksi Klebsiella pneumoniae meliputi penggunaan antibiotik seperti aminoglikosida, sefalosporin, amikin, tobramycin, clavulanat, aztreonam, gentamisin, dan lainnya. Penanganan lebih awal akan membantu mencegah terjadinya kondisi fatal akibat penyakit ini. Selanjutnya dapat dibaca pada http://doktersehat.com/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/. Semoga tambahannya bisa menjadi pelengkap dan informasi bagi kita.
    Terima kasih dan semoga bermanfaat^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas tambahan informasinya evin :D

      Memang seperti yang sudah Saya sebutkan di artikel saya, bakteri ini mempunyai enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase) yang mampu resisten terhadap antibiotik.

      Saya juga telah memasukkan beberapa antibiotik yang berguna untuk monoterapi di artikel Saya. Tetapi, sangat bermanfaat sekali tambahan untuk antibiotik yang sudah di share oleh Evin

      Terima kasih :D

      Hapus
    2. Kembali kasih Audina :)
      Informasi yang dipaparkan di artikel sangat bermanfaat bagi saya khususnya. Jadi, saya lebih waspada dan perduli akan keberadaan bakteri ini.

      Hapus
  7. Waaah menakutkan sekali bakteri ini ya.. dan dari artikel lain yang saya baca, ternyata penyakit ini sangat serius dan sebagai penyebab kematian yang paling tertinggi didunia...

    Penyakit Pneumonia ini dibagi menjadi 2 jenis.. yaitu Pneumonia komunitas dan Pneumonia nosokomial..
    untuk kejelasannya, silakan dibaca kelanjutannya pada
    sumber: Admin. Penyakit Pneumonia. http://penyakitpneumonia.com/

    Seperti itu.. terimakasih Audinaa :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Firda informasi nya :D

      Iya memang benar pneumonia ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu pneumonia nosokomial ( pneumonia yang terjadi pada pasien rawat inap yang sistem kekebalan tubuhnya lemah) --> http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/

      Sedangkan pneumonia komunitas ialah pneumonia yang terjadi di tengah tengah masyarakat artinya terjadi di luar lingkungan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan. Pneumonia ini bisa krn bakteri, virus, atau jamur --> http://mediskus.com/penyakit/pneumonia.html

      Terima kasih :D

      Hapus
  8. artikelnya sangat menarik audina bahasanya pun sangat komunikatif. Klebsiella pneumoniae memiliki kapsul sebagai antigen K yang dapat melindungi dirinya dari fagositosit, Klebsiella pneumoniae ini memiliki keunikan dari famili Enterobacteriaceae lainnya yakni dapat memfiksasi nitrogen, ia dapat mengambil gas Nitrogen di atmosfer dan mereduksinya menjadi amoniak dan asam amino (https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Klebsiella_pneumoniae). terima kasih audina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Liya ;D

      Iya memang benar, sudah saya sebutkan di artikel nya bahwa bakteri ini permukaan sel nya mengandung Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dan 80 varietas

      Dan memang benar juga bahwa K.pneumonia ini dapat menguntungkan juga untuk fiksasi nitrogen karena pada awalnya bakteri ini flora aslinya di tanah

      Terima kasih :D

      Hapus
  9. Artikel yang sangat bagus Audina :)
    Penyakit pneumonia ini sudah tidak asing untuk masyarakat indonesia penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi pada saluran pernapasan bawh ini sangat berdampak negatif karena bisa mengakibatkan kematian apabila kurang dalam penanggulangannya.
    Saya setuju dengan penjelasan Audina terkait bakteri Klebsiella pneumoniae yang memicu terjadinya infeksi pada saluran pernapasan bawah. Menariknya adalah bakteri ini menguntungkan jika masuk ke dalam saluran pencernaan, tapi di lain tempat (saluran pernapasan) dapat menimbulkan penyakit yang luar biasa akibatnya.
    Izin menambahkan terkait penangglangan atau solusi mengatasi penyakit pneumonia yaitu dengan pemberian pobiotik.Dari jurnal yang saya baca, Penggunaan antibiotik yang dahulu efektif
    mengobati penyakit seperti pneumonia kini justru
    menimbulkan efek samping berupa terbunuhnya
    mikroflora dalam usus yang berperan dalam meningkatkan
    sistem kekebalan tubuh. Selain itu, antibiotik
    diketahui dapat menimbulkan sifat resistensi terhadap
    bakteri penyebab penyakit infeksi (Khalili et al., 2012;
    Seth et al., 2012). Oleh sebab itu dibutuhkan salah
    satu alternatif lain yaitu dengan pemberian probiotik. Walaupun belum memasyarakat. Namun sudah banyak riset yang dilakukan untuk hal alternatif ini.
    Dapat dilihat selengkapnya pada link di bawah ini
    http://bionatura.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2014/08/11.-PRIMA-NANDA-F.pdf
    Terimakasih Audina, semoga bermanfaat untuk kita semua :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sekali Hani untuk informasi terbarunya :D

      Saya kira bakteri ini hanya bisa ditanggulangi dengan antibiotik, ternyata probiotik juga bisa dilakukan untuk alternatif solusi mengatasi pneumonia ini

      Terima kasih :D

      Hapus
  10. Artikel yanh menarik Audina :) saya ingin menambahkan sedikit mengenai penanganan Klebsiella pneumoniae ternyata dalam hasil penelitian bakteri ini memiliki enzim ESBL yang dapat melumpuhkan berbagai jenis antibiotik. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mencari antibiotik baru dari alam yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Salah satu bahan alam adalah awar-awar, yang secara empiris berkhasiat sebagai antibakteri. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa ekstrak kloroform daun awar-awar pada konsentrasi 75% memberi daya hambat terbesar dengan diameter 10,75±0,58 mm. Dari hasil penelitian ini ekstrak kloroform daun awar-awar memiliki daya hambat yang bersifat kuat. Kata kunci: antibakteri, daun awar-awar (Ficus septica Burm.)
    sumber:http://eprints.uns.ac.id/15460/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah.. terima kasih Heti tambahannya :D

      Iya memang Saya sebutkankan di artikel saya bahwa bakteri ini punya enzim ESBL yang menjadikan bakteri resisten terhadap antibiotik, dan Saya baru tau ada bahan alam alami yang dapat menghambat bakteri ini

      Terima kasih :D

      Hapus
  11. Terimakasih Audina atas paparanya , memang kita harus berhati-hati dalam segala apapun terutama untuk menjaga kesehatan kita . Memang Bakteri Klebsiellaini bisa menyebar dimanapun sebagian besar melalui kontak face to face dan kebersihan tangan merupakan cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman.
    Untuk mencegah penyebaran infeksi, pasien juga harus membersihkan tangan mereka sangat sering, termasuk:
    -Sebelum menyiapkan atau makan makanan
    -Sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut
    -Sebelum dan setelah membuka pembalut luka atau perban
    -Setelah menggunakan toilet
    -Setelah meniup hidung mereka, batuk, atau bersin
    -Setelah berada di permukaan rumah sakit yang sering disentuh seperti tempat tidur , meja samping tempat tidur, gagang pintu, remote kontrol, atau telepon

    Hanya menambahkan sedikit informasi dari paparan Audina diatas , semoga bermanfaat ya :)
    http://en.wikipedia.org/wiki/Klebsiella_pneumoniae

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya terima kasih Nila untuk tambahannya :D

      Memang benar untuk menghindari diri dari berbagai penyakit, yang paling utama dilakukan ialah pencegahan ;)

      Hapus
  12. Artikel yang audina buat sangat menarik dan informatif sekali. saya setuju dengan pemaparan audina, sesuai dengan sumber yang saya dapat di http://doktersehat.com/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/
    Klebsiella pneumonia terdapat dalam saluran nafas dan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia bacteria. Klebsiella pneumoniae dapat menyebabkan konsolidasi luas disertai nekrosis hemoragik pada paru-paru. Klebsiella kadang-kadang menyebabkan infeksi saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang lemah. Klebsiella Pneumonia juga merupakan suatu opportunistic pathogen untuk pasien dengan penyakit paru-paru kronis dan rhinoscleroma.

    terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Selly untuk tambahan informasi nya :D

      Iya memang benar segala sesuatu yang berlebihan tidak akan baik untuk apapun, termasuk kadar bakteri K.pneumonia, padahal jika kadarnya stabil di saluran pencernaan. Bakteri ini akan bekerja untuk aktivitas katalase yang memfermentasikan gula (laktosa) menjadi produk akhirnya.

      Saya setuju juga K.pneumonia ini bersifat opportunistic pathogen untuk pasien dengan penyakit paru-paru, karena ada yang dinamakan jenis pneumonia nosokomial yang terjadi pada pasien sakit paru-paru yang rawat inap yang setelah minimal 48 jam/72 jam masuk rumah sakit --> http://penyakitpneumonia.com/penyakit-pneumonia/

      Lalu klebsiella jenis rhinoscleromatis akan membuat tubuh penderita muncul bintik-bintuk merah yang biasanya disebut sebagai granul, ingus penderita akan berwarna hijau dan memiliki bau yang khas, benjolan pada rongga hidung, sakit kepala, dan berbagai gangguan lain pada hidung --> http://blogkesehatan.net/category/artikel-umum/

      Hapus
  13. Artikel yang sangat menarik Audina, bakteri ini mepunyai peran positif dan peran negatif dalam kehidupan, dalam pemapran artikel ini lebih menjorok pada sisi negatif sang bakteri yaitu dapat menyebabkan Pneumonia . Seperti yang telah kita ketahui Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru – paru yang berperan dalam morbiditas dan mortalitas pada anak diseluruh dunia. Di Indonesia, pneumonia menjadi penyebab kematian kedua setelah diare pada balita, yaitu sebesar 15,5 % dari seluruh penyebab kematian balita. Sangat mengerikan penyakit ini, karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri salah satunya bakteri Klebsiella pneumoniae, namun tidak hanya bakteri Klebsiella pneumoniae yang mengambil peran tetapi ada beberapa bakteri lain yaitu Streptococcus pneumoniae (18-40%), Haemophilus influenzae (3-8%), S. pneumoniae (22%), dan Chlamydia pneumoniae (16%). Klebsiella pneumoniae memilik peran banyak khususnya Pneumonia yang terjadi di Indonesia yaitu sekitar 40% pada orang dewasa dan 8% pada anak balita.
    Adapun info lebih lengkap dapat diaskes pada:
    http://eprints.undip.ac.id/43761/2/DEWIAYU_G2A009195_BAB1KTI.pdf

    Terima kasih Audina atas pemaparan materinya, sangat memberi pengetahuan yang baru bagi saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Dian untuk penambahan informasi nya :D

      Iya memang banyak mikroba yang menyebabkan bakteri pneumonia ini. Bisa virus, bakteri, dan jamur tetapi yang saya khususkan mengupas lebih dalam nya bakteri K.pneumonia :D

      Terima kasih dian untuk tambahan informasinya :D

      Hapus
  14. Sebelumnya saya sudah pernah mendengar tentang penyakit ini tapi belum pernah mendengar apa yang menyebabkan penyakit ini muncul, ternyata dari artikel di atas saya mengetahui bahwa penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Saya setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada penderitanya, karena dari sumber yang saya baca menyatakan bahwa penyakit ini memang banyak memakan korban, sesuai dengan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2001, penyakit infeksi saluran napas bawah menempati urutan ke-2 sebagai penyebab kematian di Indonesia.
    Sumber : http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf

    Dari sumber tersebut juga disertai penjelasan tentang penemuan bakteri atipik seperti Mycoplasma pn
    eumoniae, Chlamydia pneumoniae, Legionella spp pada Pneumonia. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada sumber yang telah tertera. Artikel yang luar biasa, terima kasih audina :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Anna tambahan informasi nya :D

      Iya memang teman-teman yang lain juga banyak yang menyebutkan bahwa penyakit ini merupakan penyakit penyebab kematian kedua paling banyak di Indonesia

      Dan terima kasih juga Anna untuk tambahan mikroba lain yang menyebabkan penyakit ini :D

      Hapus
  15. so awesome :D sangat menarik sekali audina pemaparan di atas mengenai Klesbsiella pneumoniae nya :D wabah penyakit seperti itu memang sangat cepat menular melalui kontak dengan orang yang terkena pneumonia, dengan cara menjaga kebersihan dan merawat diri lah yang mendukung kita untuk terhindar dari penyakit tersebut..
    hemm izin menambahkan saja ya audina, tadi kamu diatas tidak menjelaskan bahwa pada suhu dan pH berapa sih dia bisa tumbuh dan survive? bakteri tersebut dapat hidup pada suhu 44,5 derajat celcius, dan pada pH rendah dibawah 6 (sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/BAB_XI_MIKRO_LINGKUNGAN.pdf)

    adapun cara mengatasi penumonia pada balita, seperti perawatan dan pengobatan bisa di rumah sakit (untuk penumonia berat) dan bisa juga dilakukan dirumah (gejala pneumonia). bisa dibaca selengkapnya di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24996/3/Chapter%20II.pdf
    teลŸekkรผr ederim audina :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Indah tambahnnya :D

      Iya memang saya tidak menyatakan pada suhu dan pH berapa bakteri ini hidup :D

      Terima kasih Indah informasinya..

      Hapus
  16. assalamualaikum audina^^ artikel audina sangat komunikatif sekali, memang penyakit ini sering kita dengar tetapi tidak tahu bakteri apa yang menyebabkannya. saya hanya ingin menambahkan bahwa Klebsiella sp. mampu memproduksi ESBL yang dapat melumpuhkan kerja berbagai jenis antibiotik. Penelitian di Saudi Arabia oleh Kader et al (2010) pada 3.231 isolat Gram Negatif didapati sebanyak 6% Multi Drugs Resistant (MDR) dan 4,8 % kuman ESBL. Kuman ESBL ditemukan pada Escherechia coli 6,5% dan Klebsiella sp. 5,4%. audina bisa lihat lebih jelasnya di referensi ini http://eprints.undip.ac.id/43761/2/DEWIAYU_G2A009195_BAB1KTI.pdfterimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ayu ^^ informasinya

      Iya memang benar seperti yang sudah Saya sebutkan di artikel saya memang bakteri ini punya enzim ESBL sehingga dapt resisten terhadap antibiotik

      Dan memang benar, famili enterobacteriaceae umumnya memproduksi enzim ESBL ini Ayu :D termasuk si E.coli

      sumber : prints.unsri.ac.id/3163/1/SHV_UMP_2013.pdf

      Hapus
  17. Artikel yang di bahas oleh saudari Audina sangat menarik. Festi cuman ingin menambahkan gejala-gejala nya dalam penyakit ini yang di sebabkan oleh bakteri klebsiella pneumoniae. Adapun gejalanya pada penyakit ini .Setelah Klebsiella pneumoniae masuk paru-paru, bakteri ini menyebabkan banyak kerusakan pada paru-paru. Bakteri Klebsiella pneumoniae ini menyebabkan nekrosis, peradangan, maupun perdarahan pada jaringan paru-paru. Kondisi ini menyebabkan produksi lendir yang sangat kental, yang disebut sputum jelly kismis (currant jelly sputum). Kerusakan jaringan paru-paru yang cepat merupakan faktor pembeda (ciri spesifik) terjadinya infeksi Klebsiella pneumoniae. Gejala awal dari infeksi Klebsiella pneumoniae adalah demam tinggi yang mendadak, demam ini bisa mencapai suhu lebih dari 39,5ยบ C yang disertai dengan gejala lain seperti menggigil dan pusing. Pasien juga akan mengalami batuk berdahak dimana dahaknya berupa lendir kental dan kadang disertai dengan darah, bila kondisi semakin parah akan mengarah pada pembentukan abses. Abses adalah kantong-kantong jaringan mati yang berisi jutaan bakteri Klebsiella pneumoniae. Pembentukan abses menyebabkan paru-paru tidak bisa mengembang karena tertahan oleh adanya jaringan ikat di sekitar, kondisi ini bisa menyebabkan paru-paru menjadi kolaps dan infeksi akan menyebar ke saluran pernapasan bagian atas. Bila infeksi menyebar maka jalan nafas menjadi semakin terhambat dan menyebabkan keluarnya cairan hidung yang berbau busuk.
    Berikut adalah beberapa gejala infeksi Klebsiella pneumoniae :
    • Batuk
    • Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah
    • Masalah pernapasan
    • Demam tinggi
    • Lemah
    • Menggigil
    • Nyeri dada
    • Mual
    • Keluar cairan hidung yang berbau busuk
    • Sakit kepala
    • Dada sesak
    • Mengi
    • Sianosis (bibir dan kuku membiru)
    • Kebingungan
    Mengobati infeksi akibat Klesibella ini sangat sulit dan bakteri ini sangat tahan terhadap antibiotik maupun obat-obatan. Ada pengobatan yang lain yaitu obat generasi ketiga seperti amikin, tobramycin, clavulanat, aztreonam, gentamisin
    Penanganan lebih awal akan membantu mencegah terjadinya kondisi fatal akibat penyakit ini.
    Sumber : http://doktersehat.com/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/
    Semoga bermanfaat ya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk tambahannya Festi :D

      Iya memang benar saya tidak menjabarkan secara spesifik penyakit ini, tetapi hanya memberi keterangan bahwa penyakit ini menyebabkan lobus kiri dan kanan paru-paru tidak sama besar

      Terima kasih Fes :D

      Hapus
  18. Artikelnya menambah wawasan  Sedikit menambahkan baru-baru ini, K.Pneumoniae juga menimbulkan abses hati pyogenic (PLA),endophthalmitis atau meningitis muncul di Taiwan dan negara-negara Asia lainnya, dan juga di benua lain. Dalam virulensi Klebsiella Pneumonia faktor-faktor yang terlibat yaitu, serotipe lipopolisakarida, kapsul, ironscavengingsistem, dan adhesins fmbrial dan non-fimbrial.
    Selengkapnya >>http://www.academia.edu/9374186/Klebsiella_pneumoniae_b
    Terima Kasih

    Dela rahma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sekali info terkini nya kak :D

      Iya saya setuju dgn hal itu, bahwa tidak tertutup kemungkinan jika K.pneumonia ini "tersesat" juga di hati

      Terima kasih kak ;)

      Hapus
  19. hai audina di rumah, artikel sudah diulas dengan jelas, apalagi tambahan dari teman-teman lain, sudah sangat cukup menjelaskan.. namun disini saya hanya akan memberikan kesimpulan dari literatu yang saya dapat.. jadi, au sudah menyebutkan habitat Klebsiella pneumoniae. adalah di tanah dan saya membaca bahwa Fiksasi nitrogen adalah metabolisme yang unik untuk K. penumoniae. Enterobacteriaceae tidak memiliki karakteristik fiksasi nitrogen. Tapi, K. pneumoniae dapat mengambil gas nitrogen atmosfer dan mengurangi ke asam amonia dan amino
    jadi bakteri tsb, ternyata mempunyai manfaat yang penting untuk kesuburan tanah.. itu menurut kesimpulan saya apakah anda stuju? ( sumber : https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Klebsiella_pneumoniae )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saya setuju denganpernyataan itu Mazidah :D

      Memang benar flora awal bakteri ini ialah tanah dan memiliki fungsi yang bermanfaat seperti itu

      Terima kasih Mazidah ^__^/~~

      Hapus
  20. assalamualaikum ukhti :) semangat pagi.. saya mau bilang arikel ini so sweet sekali.. isinya lengkap sudah.. oh ternyata dia tersesat di saluran pernafasan yah au.. jadii habitat aslinya ditanah.. saya baru tau heheh..
    berdasarkan sebuah Penelitian oleh Srifuengfung dkk, dari 8 bakteri ada tiga bakteri patogen terbanyak dari kultur sputum (dahak) adalah Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumonia dan Acinotebacter anitratus.
    http://download.portalgaruda.org/article.php?article=157365&val=1008&title=IDENTIFIKASI%20BAKTERI%20AEROB%20PADA%20PENDERITA%20BATUK%20BERDAHAK%20DI%20POLIKLINIK%20INTERNA%20BLU%20RSUP%20PROF.%20dr.%20R.%20D.%20KANDOU%20MANADO

    jadi jelas sudah ni bakteri emang bener-bener dah patogennya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Suadaah untuk informasi tambahan supernya :D

      Iya saya setuju jika K.pneumonia salah satu bakteri patogen teranyak apada kultur sputum, karen K.pneumonia ini memang menyerang saluran pernapasan bawah. Dan gejala yang ditimbulkan pun salah satunya dahak berwarna coklat atau dahak darah ( http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/ )

      Hapus
  21. sangat menarik sekali dan informatif audina, ternyata penyebab penyakit ini banyak juga yaa salah satunya bakteri Klebsiella pneumoniae yang audina bahas. ijin menambahkan ya linda baca dari sumber bagaimana penularan atau infeksi dari penyakit ini salah satunya melalui udara untuk lengkapnya bisa dibaca dihttp://www.academia.edu/4501877/Klebsiellla_pneumoniae_Oleh_Cornelius_Danan_Rufaldi_078114100_review_Rev_Infect_Dis. semoga bermanfaat ya dan agar berhati-hati lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk tambahan informasinya LInda :D

      Iya saya setuju jika udara salah satu media penyebarannya, karena memang bakteri yang terdapat di udara sangat banyak, terlebih lagi penyebaran bakteri ini sangat teramat mudah di lingkungan rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya. Untuk itu dianjurkan pencegahan untuk memakai masker :D

      Terima kasih :D

      Hapus
  22. penyakit pneumonia atau radang paru-paru ini memanglah salah satu penyakit yang membahayakan karena menyerang sistem pernapasan kita yakni paru-paru. Selain pengobatan medis yang dilakukan dengan pemberian antibiotik dan obat-obatan kimia lain, kita juga bisa memanfaatkan alam yang indah ini untuk dijadikan sebagai obat salah satunya dalam hal mengatasai penyakit pneumonia tersebut. Apa yang bisa kita ambil dari alam untuk obat penyakit ini ? menurut artikel yang saya baca kita bisa juga menggunakan ramuan herbal seperti yang berasal dari bahan dasar daun sambiloto dan kencur. Akhir-akhir ini tentu obat herbal semakin marak kita gunakan karena hampir tidak memberikan efek samping yang membahayakan.
    sumber http://penyakitpneumonia.com/pengobatan-pneumonia

    gansahamnida audina :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih informasi tambahnnya Amel :D

      Iya memang benar segala sesuatu yg herbal memang lebih baik dibandingkan bahan bahan sintetis :D

      Terima kasih Amel

      Hapus
  23. terima kasih Audina informasinya :D saya sedikit manambahkan bahwa pneumonia ini bisa dilakukan dengan terapi antibiotik dan terapi oksigen lebih lengkap silahkan klik http://www.ichrc.org/422-pneumonia-berat-diagnosis-dan-tatalaksana terima kash :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang beanr Raihan dari sumber http://mediskus.com/penyakit/pneumonia.html

      Antibotik dapat berguna untuk mengobati pneumonia. Tapi jika penyebab pneumonia nya virus, maka diberikan antivirus :D

      Terima kasih raihan :D

      Hapus
  24. artikel yang dibuat Audina sangat informatif sekali :) dan juga menarik untuk dibaca. saya baru tahu bahwa bakteri Klebsiella pneumoniae dapat patogen terhadap paru-paru manusia. oleh karena itu, kita haruslah menjaga kesehatan tubuh untuk menghindari bakteri tersebut. Benar sekali yang dituliskan mengenai bakteri Klebsiella pneumoniae dalam artikelnya bahwa Klebsiella pneumoniae merupakan jenis bakteri golongan Klebsiella yang banyak menginfeksi manusia. Merupakan organisme oportunis yang ditemukan pada lapisan mukosa mamalia, terutama paru-paru. Saya hanya ingin menambahkan sedikit bahwa bakteri ini memiliki penyebaran yang sangat cepat, terutama di antara orang-orang yang sedang terinfeksi bakteri ini dengan gejala berupa pendarahan dan penebalan lapisan mukosa organ. Bakteri ini juga merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit bronchitis.
    sumber: jurnal.uai.ac.id/index.php/SST/article/download/97/pdf_12

    Terima kasih Audina :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang benar Windy :D

      Hal ini memang sangat cepat penyebarannya jika diantara kalangan orang2 yang juga terjangkit penyakit yang sama :D

      Terima kasih

      Hapus
  25. artikel yang sangat informatif dan bermanfaat, artikel ini dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai bakteri Klebsiella pneumoniae, saya hanya ingin menambahkan sedikit terkait gejala awal dari infeksi Klebsiella pneumoniae adalah demam tinggi yang mendadak, selengkapnya bisa au baca di http://www.amazine.co/23034/15-gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/ . semoga bermanfaat, terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang benar fitri, salah satu gejalnya ialah :

      Batuk

      Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah

      Masalah pernapasan

      Demam tinggi

      Lemah

      Menggigil

      Nyeri dada

      Mual

      Keluar cairan hidung yang berbau busuk

      Sakit kepala

      Dada sesak

      Mengi

      Sianosis (bibir dan kuku membiru)

      Kebingungan

      Sumber : http://doktersehat.com/kesehatan/informasi/

      Terima kasih :D

      Hapus
  26. artikelnya sangat informatif sekali audina lyadi..
    memang benar bakteri ini bisa berbahaya , kata audian kan jumlah bakteri semakin meningkat dan saat konsentrasi yang cukup, bakteri masuk ke saluran pernapasan bawah dan paru-paru.. iya saya setuju . .karena saya baca suatu artikel menurut (Labbe, 1989; Brynestad dan Granum, 2002) suatu bakteri bisa menjadi patogen dan bersifat patogenisitas jika sejumlah besar organisme (>106-107 sel) masuk ke dalam tubuh
    trimakasih audina atas informasi dan bermanfaat sekali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa sama-sama Ghina :D

      Memang benar, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik dalam segala segi apapun

      Terima kasih Ghina ^^

      Hapus
  27. saya setuju dengan audina yang menuliskan bahwa bakteri K. pneumoniae adalah resisten terhadap antibiotik. Dengan demikian pengobatan dan pemberian agen antibiotik disesuaikan dengan pola kerentanan pasien dan setelah bakteri dapat dikonfirmasi http://emedicine.medscape.com/article/219907-treatment thank audina :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa zakiyah memang benar, bakteri ini punya enzim ESBL sehingga dapat resisten terhadap antibiotik

      Dan memang benar, famili enterobacteriaceae umumnya memproduksi enzim ESBL

      sumber : prints.unsri.ac.id/3163/1/SHV_UMP_2013.pdf

      TEerima kasih Zakiah :D

      Hapus
  28. paparan yang bagus audina, walaupun tempelate/wallpaper blog km terkesan lay dan rame yaa hehe
    bakteri ini memang sangan patogen, banyak orang yang telah meneliti bakteri ini guna mencari produk yang dapat dijadikan sebagai pengobatan atas infeksi bakteri ini. banyak juga sebgaian dari yg lainnya meneliti tentang peningkatan antibodi guna melindungi tubuh dari infeksi bakteri ini. semuanya lengkap ada di link ini https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAB&url=http%3A%2F%2Fjkb.ub.ac.id%2Findex.php%2Fjkb%2Farticle%2Fdownload%2F233%2F225&ei=_SR3Vev1LpGE8gXrlILABw&usg=AFQjCNH-xP_TNeMgFbH9D0Rn9zESteAw9g&sig2=2p3mdIfqSl1mtgfdKpRv7w

    terima kasih au :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thankyouu so much delsha atas pujiannya :D

      Iya memang benar, banyak sekali manusia manusia di dunia ini yang berkeinginan untuk memecahkan suatu penyakit, dan bisa saja melakukan hal2 yang disebutkan pada link yang delsha berikan :D

      Hapus
  29. artikel yang sangat komunikatif dan mudah dipahami sekali auu cantik. sekarang jadi tahu penyebab penyakit paru-paru pneumonia salah satunya ialah bakteri penyebabnya. ingin menambahkan saja audina tentang pencegahan penyakit ini terhadap ibu hamil dan balitanya. bisa diinti disini ya http://www.e-jurnal.com/2013/09/pencegahan-penyakit-pneumonia.html . terimakasi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Rani untuk tambahannya :D

      Iya memang benar segala sesuatunya lebih baik untuk dicegah dari pada ditanggulangi ;D caranya bisa dengan menjaga kebersihan dimana saja :D

      Hapus
  30. belom pernah mendengar sebelumnya mengenai bakteri jenis ini. terima kasih au. setelah baca wawasan saya menjadi bertambah. izin menambahkan mengenai Klebsiella pneumoniae yang menginfeksi saluran kemih seperti yang dilansir di http://klebsiella-pneumoniae.org/klebsiella_pneumoniae_urinary_tract_infection.html semoga bermanfaat yaaa audinaaaaa canciik ")")")")")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sekali info terkini nya maulizaaa :D

      Iya saya setuju dgn hal itu, bahwa tidak tertutup kemungkinan jika K.pneumonia ini "tersesat" juga di saluran kemih

      Terima kasih syantiiik ;)

      Hapus
  31. Pengobatan nya gimana radang amandel,di swap tenggorokan ada bakteri klasibella pnumoiae.. dokter kasi ciproflaxasin 3×500mg selama 5 hari.. tp koq di inet ada yg bilang minimal 14 hr.. ada yg paham?

    BalasHapus